Alasan Perayaan Paskah Selalu Berbeda Tanggal Setiap Tahun dan Cara Penetapannya

TRIBUN-PAPUA.COM - Umat Kristiani selalu memperingati Hari Paskah untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus, tepatnya tiga hari setelah disalib.

Perayaan Paskah setiap tahunnya juga memiliki tanggal yang selalu berbeda, hingga isu kontroversi yang memecah Gereja sampai sekarang.

Empat bagian Injil - Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes - melaporkan kematian Yesus Kristus saat hari Paskah umat Yahudi, namun masing-masing menyebut tanggal yang berbeda.

Yohanes menyebut penyalipan terjadi pada saat Paskah sendiri yaitu pada hari keempat belas setelah muncul bulan pertama pada titik awal musim semi, menurut kalender Ibrani.

Baca juga: Sejarah dan Makna Telur Hias yang Selalu Ada di Perayaan Hari Paskah

Baca juga: 6 Kegiatan yang Wajib Dilakukan saat Merayakan Hari Natal bersama Keluarga

Namun menurut Matius, Markus dan Lukas, Yesus masih menikmati jamuan Paskah dan disalib satu hari kemudian, pada hari kelima belas setelah bulan pertama muncul.

Jadi hanya beberapa generasi setelah kematian Yesus, perbedaan telah muncul untuk memperingati kematian dan kebangkitannya.

Bagaimana Penetapan Tanggal Paskah?

Terkadang, Paskah dirayakan pada akhir Maret, namun pernah juga akhir April.

Pada 2021, Paskah diperingati pada 4 April, sementara pada tahun 2019, Paskah jatuh pada tanggal 21 April. Paskah akan jatuh lagi pada minggu ketiga April pada tahun 2038.

Paskah selalu jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama menyusul titik awal musim semi. Namun bulan purnama ini bukan dihitung berdasarkan astonomi modern.

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Alasan Perayaan Paskah Selalu Berbeda Tanggal Setiap Tahun dan Cara Penetapannya"

Posting Komentar