Begini Cara Pengrajin Sapu Ijuk Asal Purwakarta Tetap Bertahan Saat Pandemi Covid-19

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sebuah kampung yang berada di Kabupaten Purwakarta, terdapat sebagian dari masyarakatnya sebagai salah satu sentra pengrajin sapu ijuk.
Kampung tersebut yaitu Kampung Sukaresmi, Desa Sindangpakuon, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Tercatat 20 masyarakat yang berada di Kampung Sukaresmi tersebut berprofesi sebagai pengrajin sapu ijuk.
Baca juga: Pengrajin Tahu Tempe di Jabar Sempat Mogok Operasi, Pemerintah Pastikan Harga Kedelai Aman
Salah satu pengrajin sapu ijuk yang berada di Kampung Sukaresmi, Agus Maulana (42) contohnya yang mengaku dalam setiap hari memproduksi sapu ijuk 40-60 sapu, itupun tergantung pesanan.
Agus yang sudah menggeluti profesi sebagai pengrajin sapu ijuk sejak tahun 2000 tersebut dibantu sang istri dan dua pegawai lainnya.
"Saya menggeluti kerajinan tangan ini sejak 2000. Dalam satu hari, mampunya paling banyak membuat 60 buah sapu," kata Agus, Sabtu (7/8/2021).
Hasil kerajinan buah tangan Agus tersebut sebagian besar dikirim ke pasar-pasar di berada di Purwakarta maupun ke luar kota, misalnya seperti ke Karawang, Subang dan Bandung.
Baca juga: Himpunan Pengrajin Tahu Tempe Sweeping Pasar Cikurubuk Kota Tasik, Pantau Aksi Mogok Produksi
"Karena soal kualitas sapu ijuk saya ini bisa bersaing dengan sapu ijuk yang berasal dari daerah lain," ujarnya.
Agus menjelaskan pada teknis pengolahannya pun tidak sesulit yang dibayangkan. Ijuk yang telah diperoleh disortir kemudian dipotong sesuai kebutuhan lalu masuk ke teknis penyisiran untuk merapihkan ijuk itu sendiri menggunakan besi runcing.
Setelah itu, ijuk ditumpuk beberapa lembar kemudian digulungkan ke batang sapu yang terbuat dari bambu atau rotan lalu diikat. Kemudian di bagian atas ijuk dianyam untuk memperkuat kerapatan terhadap batang sapu.
Belum ada Komentar untuk "Begini Cara Pengrajin Sapu Ijuk Asal Purwakarta Tetap Bertahan Saat Pandemi Covid-19"
Posting Komentar