Kabar Duka Pendiri Batik Danar Hadi Tutup Usia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar duka kembali menyelimuti tanah air. Kali ini Pendiri PT Batik Danar Hadi Santosa Doellah berpulang usai dua pekan dirawat akibat Covid-19.

Mengutip akun instagram resminya, Rabu (4/8/2021) @danarhadi_id mengumumkan kabar tersebut. Pada unggahan foto, nampak Hadi Santosa Doellah mengenakan pakaian batik sedang tersenyum.


"Selamat Jalan Maestro Batik Indonesia.." demikian tulis keterangan pada foto tersebut.

Danar Hadi adalah salah satu merek batik ternama nan legendaris. Bukan perjalanan mudah saat mendirikan usaha tersebut hingga menjadi destinasi fashion baru di Surakarta.

Berdasarkan situs resmi, Batik Danar Hadi didirikan pada tahun 1967. Seperti kebanyakan perusahaan keluarga lainnya, yang merupakan gabungan antara warisan dan hak penerus, Danar Hadi berawal dari sebuah industri rumahan yang digawangi kerja keras dan perencanaan bisnis yang cerdas.

Kedua pendirinya, Santosa Doellah dan istrinya, Danarsih Hadipriyono, adalah keturunan pengusaha batik. Kakek Santosa Doellah, R. H. Wongsidinomo, adalah pendiri dan pemilik WS Batik di Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Ayah Santosa Doellah adalah seorang dokter dan ia dibesarkan oleh kakek-neneknya, itu merupakan hal biasa pada jamannya.

Pada 1967, selepas mengantongi gelar Sarjana Ekonomi, Santosa Doellah menikahi Danarsih Hadipriyono, anak perempuan dari perajin dan produsen batik yang sukses, H. Hadipriyono. Keduanya mendirikan sebuah perusahaan yang dinamakan sesuai penggalan dari nama istri Santosa Doellah,Danarsih Hadipriyono.

Menggunakan mori, kain tenun yang digunakan dalam pembuatan batik, yang mereka dapat sebagai hadiah pernikahan, pasangan tersebut mengubah rumahnya menjadi kantor dan sanggar batik, kemudian mereka baru menambahkan toko. Mereka bekerja dari rumah sambil membesarkan keempat anaknya. Santosa sangat pintar dalam hal mendesain batik, sedangkan Danarsih lebih menguasai desain garmen.

Tahun 1975, mereka membuka sebuah toko kecil di Jakarta. Kemudian toko Danar Hadi berkembang hingga ke kota-kota besar di Indonesia seperti Bandung, Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang. Danar Hadi sering berkolaborasi dengan desainer ternama Indonesia untuk menciptakan koleksi yang baru dan segar.

"Lima dekade kemudian, Danar Hadi telah menjadi raksasa bisnis, salah satu dari tiga besar industri batik di Indonesia. Danar Hadi memulai perjalanannya sebagai industri rumahan yang didorong oleh rasa cinta pemiliknya yang besar terhadap batik," demikian keterangan pada situs resminya.

Banyak penyesuaian yang dilakukan untuk dapat memadukan idealisme dengan manajemen modern. Langkah rasional dan logis juga diperlukan agar hasrat dan pengambilan keputusan perusahaan dapat berjalan beriringan.

Hingga kini, Danar Hadi pun memperluas pasar dengan berkolaborasi dengan sejumlah desainer ternama Indonesia. Tak ketinggalan, ia juga mendirikan Museum Batik Kuno Danar Hadi.

Atas usahanya mendesain berbagai motif batik dan memajukan industrinya, Santoso mendapat gelar "Empu Batik" dari Institut Seni Indonesia Surakarta pada 2012.


[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Belum ada Komentar untuk "Kabar Duka Pendiri Batik Danar Hadi Tutup Usia"

Posting Komentar