Masih Tinggi Kasus Covid-19 Malaysia Tembus 20 Ribu

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia melaporkan ada penambahan 20.988 kasus Covid-19 baru pada Kamis (2/9/2021). Dengan demikian, ini menjadikan total kasus Covid-19 di negeri Jiran itu menjadi 1.786.004 kasus.

Selangor memimpin penambahan kasus dengan jumlah 4.073 kasus. Sementara ada sejumlah negara bagian lainnya yang mencatat penambahan lebih dari 2.000 kasus dalam sehari, yakni Sarawak (2.992 kasus), Kedah (2.455 kasus), Sabah (2.329 kasus) dan Johor (2.145 kasus).

Sedangkan ada negara bagian yang tercatat di bawah 2.000 kasus, yaitu Penang (1.600) dan Kelantan (1.247), dikutip The Vibes, Kamis (2/9/2021).

Adapun di negara bagian lainnya yang di bawah 1.000 kasus tambahan dalam sehari adalah Perak 990 kasus, Trengganu 987 kasus, Kuala Lumpur 731 kasus, Pahang 599 kasus, Negri Sembilan 301 kasus, Melaka 407 kasus, Perlis 90 kasus, Putrajaya 37 kasus dan 5 kasus di Labuan.

Jumlah kasus baru tersebut masih lebih rendah dibanding 26 Agusus lalu. Saat itu ada 24.599 kasus Covid-19 tambahan dalam satu hari.

Sementara selama beberapa hari ini negeri Jiran juga melaporkan kasus di atas 18 ribu per harinya.

Analis politik James Chai menyebutkan pemerintah setempat tidak memiliki blueprint yang baik dan ketat dalam penanganan kasus Covid-19.

Jumlah kasus Covid-19 di Malaysia saat ini memang menjadi ironi sebab di sana pernah menjadi salah satu negara dengan transmisi lokal Covid-19 mencapai nol kasus dalam beberapa hari.

"Setahun yang lalu Malaysia merayakan diri sebagai negara dengan transmisi lokal Covid-19 mencapai nol selama beberapa hari, meraih banyak pujian dari para ahli asing, akademisi, dan organisasi seperti WHO," jelasnya.

Sementara itu negara tetangga Malaysia, Singapura melaporkan adanya tambahan 180 kasus baru pada hari ini, Kamis (02/09/2021), 177 kasus di antaranya merupakan kasus transmisi lokal. Jumlah tersebut tertinggi sejak 21 Juli 2021.

Sementara kasus lokal juga mengalahkan jumlah hari kemarin yang tercatat sebanyak 160 infeksi baru.

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, 90 kasus belum diketahui asal mulanya. Sebab kasus itu disebut tidak ada kaitannya dengan kluster lain yang telah ditemukan di sana.

[Gambas:Video CNBC]

(wia)

Bagikan Artikel ini