Solar di Sulut Langka Pemilik Kapal Ikan Besar Tak Terpengaruh

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sudah sejak tiga bulan terakhir, antrean truk yang ingin membeli solar terlihat panjang di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sulawesi Utara.
Di ibu kota Sulut, Manado antrean ini terlihat sejak sebulan terakhir.
Kelangkaan solar ini tentu berpengaruh terhadap supir truk karena mereka yang terbiasa mendistribusikan barang di pagi hari, kini menjadi siang bahkan sore hari.
Tak hanya supir truk, solar juga digunakan oleh para nelayan untuk pergi melaut.
Biasanya, pengguna solar adalah pengusaha yang memiliki kapal ikan 30 GT.
Menurut Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Theodorus Dondokambey, hingga kini tak ada keluhan dari para nelayan ke dirinya.
Hal tersebut karena kebanyakan nelayan menggunakan perahu kecil yang berbahan bakar bensin.
Bahan bakar bensin sendiri sejauh ini tidak mengalami kelangkaan.
Sedangkan para pemilik kapal ikan besar berukuran 30 GT tak mengeluh.
"Kalau pemilik kapal ikan 30 GT kan pengusaha dan semua punya uang, jadi tidak mugkin nmegeluh ke saya," ujar Theo ketika dihubungi tribunmanado.co.id, Selasa (28/9/2021).
Belum ada Komentar untuk "Solar di Sulut Langka Pemilik Kapal Ikan Besar Tak Terpengaruh"
Posting Komentar