Awal Oktober Bursa Wall Street Kompak Ditutup Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Bursa Wall Street kompak melesat pada perdagangan di awal Oktober atau hari Jumat (1/10/2021), didorong oleh data ekonomi yang positif, kemajuan dalam penanganan Covid-19, dan perkembangan Washington mengenai potensi pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) infrastruktur.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 482,54 poin, atau 1,43%, ditutup pada 34.326,46. Kemudian, indeks S&P 500 naik melejit 1,2% menjadi 4.357,04, sementara indeks sarat saham teknologi Nasdaq Composite naik 0,8% menjadi 14.566,70 dan menghentikan penurunan beruntun lima hari.
Melansir Reuters, reli ketiga indeks tersebut mendapatkan momentum setelah Gedung Putih mengumumkan Presiden AS Joe Biden semakin terlibat dalam negosiasi mengenai RUU infrastruktur yang sedang diperdebatkan di Capitol Hill.
Kendati mengakhiri pekan dengan menghijau, ketiga indeks di atas ditutup melemah dalam sepekan, yakni turun antara 1,4% dan 3,2%, dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite membukukan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Februari.
"Ada pemulihan secara luas hari ini. Pada hari ini, pasar tidak terpaku pada pajak baru atau pengurangan," kata David Carter, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York kepada Reuters, dikutip CNBC Indonesia (2/10).
"Dalam pergeseran dari beberapa minggu terakhir tidak ada berita besar dari Washington, sehingga pasar terpaksa fokus pada data ekonomi positif dan pengobatan Covid baru," lanjut Carter.
Perusahaan farmasi Merck & Co Inc mengungkapkan bahwa sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan obat oral eksperimental untuk Covid-19 bisa mengurangi risiko kematian dan rawat inap sekitar 50%. Seiring dengan berita positif tersebut, saham Merck melonjak 8,4% dan meningkatkan sentimen pembukaan kembali ekonomi Negeri Paman Sam.
Obat baru dari Merck tersebut tampaknya turut meningkatkan saham perusahaan perjalanan. Saham Royal Caribbean dan Las Vegas Sands masing-masing bertambah 3,8% dan 4,3%. Southwest Airlines terkerek 5,6% setelah JPMorgan meningkatkan rekomendasi saham dan mengatakan sebagian besar saham grup layak dibeli . Saham bank juga naik, membantu Dow melesat.
Sementara Presiden Biden baru saja menandatangani RUU stop-gap agar pemerintah tetap berjalan hingga 3 Desember mendatang.
Kurangnya resolusi ini mendorong lembaga pemeringkat Fitch untuk memperingatkan bahwa peringkat kredit 'AAA' AS dapat berisiko.
"Pasar tidak percaya utang [AS] akan diturunkan atau kesepakatan plafon utang tidak akan tercapai, tetapi hal tersebut masih menambah ketidakpastian yang selalu menjadi masalah bagi pasar," tambah Carter.
Sejumlah data ekonomi yang dirilis pada Jumat menunjukkan peningkatan belanja konsumen, pulihnya aktivitas pabrik dan pertumbuhan inflasi yang meningkat, yang dapat membantu mendorong bank sentral AS, Federal Reserve alias the Fed, mempersingkat waktunya untuk memperketat kebijakan moneter yang akomodatif.
Sebelumnya, Presiden the Fed Philadelphia Patrick Harker mengulangi pandangannya yang diungkapkan dalam pidatonya pada hari Rabu lalu bahwa dia yakin bank sentral harus mulai mengurangi pembelian asetnya (tapering) "segera". Namun, ia menegaskan kembali bahwa dirinya tidak mengharapkan the Fed untuk menaikkan suku bunga utama hingga akhir tahun depan atau awal 2023.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Belum ada Komentar untuk "Awal Oktober Bursa Wall Street Kompak Ditutup Melesat"
Posting Komentar