Harga Minyak Jatuh Setelah Tembus Rekor Baru Kemarin
Harga minyak mentah dunia jatuh hampir dua persen pada akhir perdagangan Rabu (6/10), waktu AS. Harga melorot setelah minyak Brent tembus rekor tertingginya sejak 2018 lalu dan minyak WTI sejak 2014 silam dikarenakan aksi ambil untung pelaku pasar.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember anjlok 1,8 persen menjadi US$81,08 per barel, setelah mencetak rekor di posisi US$83,47 per barel.
Sementara, harga minyak mentah berjangka WTI AS untuk pengiriman November merosot 1,9 persen menjadi US$77,43 per barel, setelah rekor tertingginya, yaitu US$79,78 per barel.
Departemen Energi AS menyebut persediaan minyak mentah AS naik 2,3 juta barel pada pekan lalu. Persediaan bensin (BBM) juga meningkat.
"Kami melihat aksi ambil untung karena harga minyak naik secara signifikan," ungkap Direktur Tradition Energy Stamford Gary Cunningham, seperti dilansir Antara, Kamis (7/10).
Diketahui, harga minyak Brent telah menanjak lebih dari 50 persen di sepanjang tahun ini. Kenaikan ini dikhawatirkan menambah tekanan inflasi yang mengancam upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19.
Di sisi lain, gas alam cair ikut mendaki ke rekor puncaknya di Eropa, dan harga batu bara dari eksportir utama juga menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah.
Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengaku membuka kemungkinan memerangi harga dengan melepas cadangan strategis atau menghentikan ekspor minyak.
Padahal, negara-negara produsen utama minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) telah sepakat untuk meningkatkan produksi secara bertahap di tengah pasokan energi yang ketat.
[Gambas:Video CNN]
(bir)
Belum ada Komentar untuk "Harga Minyak Jatuh Setelah Tembus Rekor Baru Kemarin"
Posting Komentar