Jenderal Otak Kudeta Sudan Pecati Dubes Gara-gara Marah Dikecam Dunia

VIVA â€" Jenderal militer yang melakukan kudeta di Sudan yakni Jenderal Abdel Fattah al-Burhan kian mengencangkan pengamanan menghempang protes oleh massa prodemokrasi. Bahkan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan menunjukkan kemarahannya setelah dikecam bersama oleh dunia internasional.

Pada Rabu, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan lalu memecat 6 duta besar (dubesnya) di 6 negara yang dia tak suka karena mengecam kudeta Sudan. Enam dubes itu yakni dubes untuk Uni Eropa, China, Qatar, Prancis dan juga Utusan Khusus untuk Jenewa, Swiss. Diketahui semuanya mengecam adanya kudeta militer di Sudan, dilansir Aljazeera.

Jenderal Abdel Fattah al-Burhan sendiri sejak awal selalu bersikeras bahwa kudeta yang dia lakukan adalah demi menghindari terjadi perang sipil. Walau data-data media menunjukkan bahwa petinggi militer memang sejak lama membuat daftar pejabat dan tokoh politik yang akan dipenjarakan dan benar ditahan setelah kudeta berhasil.

Sementara pada Rabu, Uni Afrika juga sudah mengumumkan keputusan membekukan sementara keanggotaan Sudan dari blok itu hingga transisi kekuasaan mulus. Sementara Bank Dunia juga sudah membekukan dana bantuan termasuk dana bantuan dari Amerika Serikat.

Bahkan sejumlah dubes asing dari negara-negara Barat yang berkedudukan di Khartoum menyatakan tetap mengakui kepemimpinan Abdalla Hamdok dan kabinetnya yang digulingkan itu adalah pemerintahan yang sah.

Aksi protes massa juga masih terjadi di Khartoum dan sejumlah wilayah lainnya. Hal ini menyebabkan suasana masih mencekam dan pusat bisnis tutup. Para demonstran melempar aparat dengan batu yang dibalas dengan semburan gas air kata.

Sementara komunitas-komunitas penentang kudeta menyatakan mereka akan mengadakan demo dengan pawai bermassa lebih besar. Diperkirakan jutaan yang tersebar di berbagai tempat dan rencananya melakukan protes besar pada Sabtu mendatang.
 

Belum ada Komentar untuk "Jenderal Otak Kudeta Sudan Pecati Dubes Gara-gara Marah Dikecam Dunia"

Posting Komentar